Peristiwa yang memilukan dan nyaris menampar wajah umat Islam terjadi pada tahun 1164 M atau 557 H. Jasad
Nabi Muhammad SAW pernah terusik dan nyaris dicuri oleh orang kafir laknatullah.
Namun, Allah SWT menyelamatkannya dari rencana jahat yang mengancam sang nabi tercinta.
Usaha-usaha mengambil jasad nabi dari makamnya untuk dipindahkan ke tempat lain sudah berkali-kali dilakukan orang, diantaranya adalah yang terjadi pada tahun 557 H (1163 M).
Dikisahkan dalam kitab
Fusul min Tarikhil Madinah, sebagaimana telah dicatat oleh sejarawan
Ali Hafidz.
Pada tahun itu
Sultan Nuruddin Mahmud Zinki yang menguasai
Mesir dan
Syiria terkenal sebagai raja yang saleh dan memperhatikan Islam.
Pada suatu malam ketika ia tidur di istananya di
Damaskus, ia mimpi bertemu
Nabi Muhammad saw, sedang menudingkan tangannya ke arah dua orang berwajah Eropa, seraya berkata,
“Wahai Mahmud, tolonglah aku dari dua orang ini!”.
Kemudian ia bangun dan tertegun kaget, lalu berwudhu dan shalat dua rakaat, kemudian tidur lagi. Ketika sudah tertidur ia melihat seperti yang ia lihat tadi, kemudian terbangun ambil air wudhu, shalat dan tidur lagi dan yang untuk ketiga kalinya, ia bermimpi seperti yang ia lihat pada yang pertama.
Tanpa menunggu pagi, saat itu juga ia panggil menterinya yang saleh dan taat beragama yang bernama,
Jamaluddin al-Musilly. Setelah sultan cerita semua yang ia alami tadi malam, maka al-Musilly dengan hati-hati berkata:
"Ini pasti terjadi sesuatu yang negatif di Madinah, sekarang juga kita harus ke sana dan harus kita rahasiakan dahulu peristiwa yang Sultan alami tadi”.
Malam itu juga Sultan segera mempersiapkan diri untuk melakukan perjalanan dari Damaskus ke Madinah yang memakan waktu perjalanan selama 16 hari, dengan mengendarai kuda bersama 20 pengawal serta banyak sekali harta yang diangkut oleh puluhan kuda.
Sesampainya di Madinah, sultan langsung menuju
Masjid Nabawi untuk melakukan sholat di Raudhah dan berziarah ke makam Nabi Muhammad SAW. Sultan bertafakur dan termenung dalam waktu yang cukup lama di depan makam Nabi Muhammad SAW, bingung tidak tahu apa yang harus dikerjakan.
Kemudian berkatalah sang menteri kepada Sultan:
“Dapatkah tuan sultan memastikan dua orang itu kalau sekarang tuan sultan melihatnya?”.
“Ya, pasti”, jawab Sultan.
Maka menteri langsung berdiri dan mengumumkan agar semua penduduk Madinah datang ke Masjid, karena sultan akan membagikan hadiah dan sedekah, jangan sampai ada yang ketinggalan.
Kemudian satu-persatu penduduk Madinah datang dan dicatat di depan Sultan. Sampai pada orang yang terakhir, Sultan tidak melihat orang yang terlihat dalam mimpi itu.
Lantas sultan bertanya:
“Masih adakah yang lain?”.
Penduduk Madinah pun kemudian menjawab:
“Memang masih ada, yaitu dua orang jamaah haji dari Maroko yang mukim disini, mereka saleh dan kaya, sering membagi sedekah dan selalu shalat berjamaah di Masjid Nabawi, mereka merasa sudah cukup tidak perlu ambil sedekah atau hadiah.
“Datangkan mereka kesini sekarang juga…..!”, perintah Sultan. Maka, terkejutlah Sultan begitu melihat dua orang itu persis dengan yang ia lihat dalam mimpi, lalu ia bertanya,
“Dari mana asal kalian berdua?”...
“Kami berdua dari Maroko, kami berdua beribadah haji dan ingin bermukim dekat makam Nabi satu tahun”, jawab mereka.
“Apakah keterangan kalian dapat saya percayai…?”, desak Sultan agar mereka mengaku yang sebenarnya. Tetaplah mereka bersikeras pada keterangannya dan tidak mengakui apa yang mereka kerjakan sebenarnya.
Maka Sultan pun datang ke rumah yang mereka sewa (rumah itu dekat makam Nabi Muhammad SAW dari arah kiblat) dan sesampainya di rumah itu yang di temuinya berupa tumpukan harta, sejumlah buku dalam rak dan dua buah mushaf al-Qur’an.
Lalu sultan berkeliling ke kamar sebelah. Saat itu Allah SWT memberikan ilhamkepada sultan, sultan Mahmud tiba-tiba berinisiatif untuk membuka tikar yang terhampar di lantai kamar tersebut. Dan apa yang dilihat..."
Masya Allah..!, "
Subhanallah.... ternyata di dalam kamar itu terdapat lubang gua...
Semua orang yang melihat kejadian tersebut menjadi terkejut dan Sultan langsung memerintahkan kepada salah satu pengikutnya untuk masuk kedalam lubang itu…. dan alangkah terkejutnya….. ternyata lubang itu menuju ke arah bawah Masjid Nabi dan sudah menembus tembok masjid, hampir sampai tembok makam Nabi.
Seketika itu juga, sultan segera menghampiri kedua lelaki berambut pirang tersebut dan menghantamnya dengan sangat keras
"Pluaak..Pluook".. keduanya pun jatuh tersungkur.
Setelah bukti ditemukan, mereka mengaku diutus oleh raja Nasrani dari Eropa, misinya untuk mencuri jasad Nabi SAW.
Pengakuan mereka adalah;
1. Mereka adalah dua orang
Kristen dari
Spanyol, dan datang ke Madinah menyamar sebagai jamaah haji asal
Maroko.
2. Maksud kedatangan mereka adalah untuk melaksanakan tugas suci dari
Liga Kristen Internasional untuk mengambil jasad Nabi Muhammad SAW dan akan dibawa ke benua Eropa.
3. Dengan menggali terowongan dan membuang tanah galian ke
Baqi’ setiap malam, mereka yakin dan optimis akan berhasil mengambil jasad nabi Muhammad SAW.
4. Seluruh biaya selama di Madinah ditanggung oleh liga tersebut.
Pada pagi harinya, setelah di interogasi dan mengakui semua perbuatannya, akhirnya mereka pun dihukum pancung di sebelah Timur makam Nabi Muhammad SAW dan disaksikan oleh seluruh penduduk Madinah.
Karena peristiwa tersebut, maka
Sultan Nuruddin Mahmud Zinki memerintahkan untuk memperkuat bangunan makam dengan menggali sekelilingnya sedalam 15 meter kemudian dicor atau dibeton dengan timah. Setelah pembangunan selesai, sultan Mahmud dan rombongan pulang ke negeri Syam untuk kembali memimpin kerajaannya.
***